Langit tak semuram kecut buah huldi yang tak mungkin aku nikmati
Ketika tatapan wajah itu lirih bebisik dihujung musim semi, merekahkan senyuman dibalut kepingan manis kelopak melati
Seakan melayang,arwahku terbuai asmara..
seputih hampa butiran kapas melenggang dikahyangan..
terkesima terbuai dinda menyapa nama kanda …
bagaikan nyawa tergulai lesu, ketika hanya dinda yang merayu namanya ..
bak hamparan sutra tehempas riuh angin puting di siang hari, buaian itu menyanjung semat di ulu hati …
segan ku ulang puja, atas nama dinda ..
tertatih senyap melangkah perlahan merangkai cerita ..
serangkai kalimat kurajut perlahan, tak ingin dinda terluka …
Bait kalimat puja mengandai mengiring kisah menjadi indah bilapun duka …
Sulaman kata yang kususun bukan tegerai disemesta hidup, dinda kusayang tuk menemaniku sampai mati
Mengarungi dua dunia dibawah nisan yang merenda dua asmarandana yang pernah merekuhkan cinta
untuk seseorang di kircon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar